Senin, 29 Juni 2020

Berwisata Ke Hutan Mangrove Pandansari, Brebes Banyak Spot Foto Yang Instagramable


 

spot foto di Hutan Mangrove Pandansari

BREBES – Hutan Mangrove Pandansari merupakan destinasi wisata yang cukup menyenangkan di Kabupaten Brebes. Hutan mangrove ini termasuk dalam Desa Wisata Mangrove dukuh Pandansari, Desa Kaliwlingi. Sehingga lebih akrab dikenal Hutan Mangrove Pandansari.

Terletak di ujung Laut Jawa, tepatnya di dukuh Pandansari, desa Kaliwlingi, kecamatan Brebes, kabupaten Brebes. Jarak dari jalan pantura menuju desa wisata ini berkisar tiga puluh menit atau sejauh 13 km.

Hutan Mangrove Pandansari mengusung konsep pariwisata dengan tracking mangrove atau berjalan-jalan di dalam hutan mangrove seluas lima belas hektar, jalur tracking sepanjang 1 Km, dengan disuguhi tiga menara pandang serta beberapa spot foto yang menarik di tiap sudutnya.

Sebelum sampai ke hutan mangrove, pengunjung akan menyebrangi rawa-rawa selama kurang lebih sepuluh menit sebelum akhirnya sampai di dermaga hutan mangrove.

Tidak hanya menjual destinasi mangrove saja, melainkan ada beberapa aktivitas masyarakat lokal yang menjadi paket wisatanya. Sehingga mereka memiliki beberapa kegiatan yang dijual  untuk kegiatan-kegiatan kepariwisataan. Salah satunya ada pembuatan batik alami, proses budidaya kepiting soka, proses memanen ikan bandeng, garang rebus berbagai varian, dan segala macamnya masih menjadikan desa wisata yang masih eksis di kabupaten brebes.

Harga tiket wisata ini cukup terjangkau. Pada hari Senin sampai Sabtu tiket masuknya seharga  Rp. 20.000 dan anak-anak dikenai tarif  Rp. 10.000. Adapun pada hari Minggu atau hari libur lainnya tarifnya menjadi Rp. 25.000, itu sudah termasuk naik perahu pulang pergi sepuasnya.

Terlihat ada empat buah mushola di bebrapa titik, gazebo tempat istirahat, tempat mainan anak, dan puluhan warung makan disepanjang wisata ini.


“Setiap tahun ada festival pesisir Pandansari, yang mana mengangkat empat elemen dasar untuk melakukan kegiatan. Yang pertama secara keagamaan yakni diisi dengan pengajian masal, kemudian secara lingkungan kita mengadakan  jamboree mangrove, yaitu perkemahan yang mana diisi dengan kegiatan peduli lingkungan, diskusi lingkungan, sampai penanaman. Ketiga secara social yakni kita melakukan kegiatan pembagian sembako kepada masyarakat Dukuh Pandansari, pengobatan gratis. Kemudian ada elemen budaya, budaya yang ditampilkan ialah parade dari ujung desa sampai ujung desa dengan membawa gunungan seserahan yang dikonsep dari kegiatan kebudayaan yang turun temurun dari dulu msih jadi kebudayaan smpe sekarang” terang Bangkit, selaku tour Guide wisata Hutan Mangrove Pandansari, Senin (17/02/20).

Icon dari Hutan Mangrove Pandansari ini diambil dari ikan glodok, yakni ikan yang mampu hidup di dua alam, yang makna dasarnya kita harus bisa beradaptasi dengan lingkungan, bukan lingkungan yang harus beradaptasi dengan manusia.

Disini, pengunjung juga dapat menikmati wahana speed boat dan banana boat ala-ala pantai di Bali. Namun wahana ini hanya dibuka tiap hari sabtu dan minggu, dengan tarif Rp. 30.000 per orang.

Wisata yang diresmikan tahun 2017 lalu ini buka setiap hari. Dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB.

Menurut Nur kholik, petugas di dermaga hutan mangrove pandansari, wisata ini terbilang cukup ramai pengunjung. Tiap harinya dapat mencapai 500 pengunjung, bahkan saat akhir pekan dapat mencapai 1500 pengunjung dihitung dari tiket masuk yang terjual.

 “Ini termasuknya kemajuan, ini udah banyak perubahan. Tambah ramai ini termasuknya” ucap Wawan pengunjung yang diketahui telah beberapa kali ke Hutan Mangrove Pandansari.

“Ya lumayan bagus, sejuk, adem, enak suasananya” tutur Nova pengunjung Hutan Mangrove Pandansari.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masa PSBB DKI Jakarta Diperpanjang 14 sampai Hari Kedepan

konferensi pers gubernur DKI Anies Baswedan tentang perkembangan PSBB Transisi / 1 Juli 2020 | credit : CNBC Indonesia Tegal - Pemerintah p...